Pages

soni andia wahyudi. Diberdayakan oleh Blogger.

aku yang apa adanya

Cari Blog Ini

Senin, 05 Januari 2015

cara membuat biogas


Biogas adalah campuran beberapa gas hasil fermentasi atau dekomposisi bahan organik dalam kondisi anaerob. Gas yang dominan dihasilkan adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable
atau setiap limbah organik yang
biodegradable
dalam kondisi anaerobik.

Instalasi Biogas
a. Prinsip Teknologi Biogas Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob yang menghasilkan gas metana. Gas metana adalah gas yang mengandung satu atom C dan empat atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas metana yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga panaspun dapat dihasilkan. Sifat gas ini tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Menurut Direktorat Jenderal PPHP-Departemen Pertanian (2006), 1 m3 biogas setara dengan: a. LPG: 0,46 Kg b. Minyak Tanah: 0,62 Ltr c. Minyak solar: 0,52 Ltr d. Bensin: 0,80 Ltr e. Kayu bakar: 3,50 Kg b.

Jenis Pabrik Biogas Jenis Pabrik biogas dapat dilihat dari konstruksi dan bahan baku. Dalam hal konstruksi, secara umum, pabrik biogas diklasifikasikan menjadi dua jenis:

 Kubah tetap : Kubah tetap merupakan konstruksi yang memiliki volume tetap sehingga produksi gas akan meningkatkan generator tekanan.

  Drum mengambang : Drum mengambang berarti ada bagian pada pabrik yang dapat dipindahkan untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan pembangkit tekanan. c.

Proses Pembuatan Biogas Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester, yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model
continuous feeding
dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Berikut adalah cara pembuatan biogas dari kotoran ternak.

1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara.
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
 3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar (bagian usus) dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m
2 . Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.

4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2 . Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH 4 ) dan CO 2
mulai menurun. Pada komposisi CH 4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala
 5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan.

 Biogas dapat disimpulkan sebagai salah satu jenis energi yang dapat dibuat dari fermentasi berbagai jenis bahan limbah seperti sampah, pupuk, kotoran manusia, jerami, dan bahan lainnya dalam kondisi anaerob dan menghasilkan gas. Singkatnya, semua jenis bahan dalam hal kimia termasuk senyawa organik, baik berasal dari limbah dan kotoran hewan atau sisa tanaman, dapat digunakan sebagai biogas. Selain menghasilkan gas metan untuk memasak, biogas juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Dengan adanya biogas sebagai energi alternatif, permasalahan kekurangan bahan bakar minyak (BBM) dapat diatasi melalui pengurangan ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Total Tayangan Halaman

Blogroll

Translate

About